Sekolah Adiwiyata

Sekolah Adiwiyata

PENGHARGAAN ADIWIYATA YANG DI RAIH SMK SMAK PADANG

1. SMK SMAK PADANG RAIH SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI NASIONAL 2015

?

2. SMK SMAK PADANG RAIH SEKOLAH ADIWIYATA TINGKAT PROVINSI

3.  SMK SMAK PADANG RAIH SEKOLAH ADIWIYATA KOTA PADANG

A.  PROGRAM ADIWIYATA

Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Tujuan adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Program Adiwiyata di SMK – SMAK Padang meliputi:

  1. Piket Adiwiyata meliputi piket kelas, piket operasi bersih, piket laboratorium, piket kompos, dll.
  2. Pemilahan sampah memanfaatkan tempat kaleng cat bekas yang dicat berwarna warni sesuai jenis sampah
  3. Pembudidayaan TOGA dan pembuatan green house
  4. Penerapan kawasan bebas asap rokok
  5. Kampanye hemat energi dan air
  6. Pengelolaan sampah
  7. Pengintegrasian isu lingkungan dalam beberapa mata pelajaran
  8. Lomba pemilahan sampah antar kelas
  9. Budaya hidup sehat

B.  LINGKUNGAN

Lingkungan adalah segala sesuatu yag terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap makhluk hidup tersebut.

Hari-hari Lingkungan hidup :

  1. Hari Pencanangan Gerakan Satu Juta Pohon        : 10 Januari
  2. Hari Lahan Basah                                                : 02 Pebruari
  3. Hari Sampah Nasional                                          : 21 Pebruari
  4. Hari Kehutanan Sedunia                                       : 20 Maret
  5. Hari Air                                                                : 22 Maret
  6. Hari Bumi                                                           : 22 April
  7. Hari Keanekaragaman Hayati                               : 22 Mei
  8. Hari Lingkungan Hidup Sedunia                           : 05 Juni
  9. Hari Ozon Internasional                                        : 16 September
  10. Hari Habitat Sedunia                                            : 04 Oktober
  11. Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional                  : 05 November

C.  PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)

1. Pemanasan Global (Global Warming) adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata di atas daratan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global disertai dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menyebabkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang disebabkan karena kenaikan suhu

2. Penyebab pemasanan global:

  • Efek rumah kaca
  • CO2, Chloro fluoro carbon, asam nitrat, metan (gas-gas polutif) dan [penggundulan hutan
  • Efek umpan balik (contoh adalah pada penguapan air)
  • Variasi matahari (meningkatnya aktifitas matahari akan memanaskan stratosfer)
  • Peternakan (konsumsi daging)

3. Dampak pemanasan global

  • Iklim mulai tidak stabil
  • Peningkatan permukaan air laut
  • Suhu global cenderung meningkat
  • Gangguan ekologis
  • Dampak sosial dan politik

D.  TEMPAT PEMILAHAN SAMPAH

Tempat pemilahan sampah adalah wadah/ tempat meletakkan sampah sesuai dengan jenis sampah yang telah ditentukan, antara lain:

    1. Sampah Organik (Warna HIJAU)

        Contoh : Daun-daunan baik kering maupun basah, tumbuh-tumbuhan, bunga layu, kulit buah-buahan, kayu, dll

    2. Sampah Anorganik (Warna BIRU)

        Contoh : Kertas baik polos maupun bekas, kertas minyak, tisu, kardus, dll

    3. Sampah Plastik (Warna ORANGE)

        Contoh : Plastik, bungkus permen, kerupuk, snack atau makanan lain, botol plastik, isolasi, pulpen bekas, dll

    4. Limbah B3 (Warna MERAH)

     Contoh : kaca bekas reagen, kertas saring bekas, indikator universal bekas, tisu lab klinis, alat reagen atau sisa praktikum.

    5. Sampah sisa makanan baik kering maupun basah (Berupa Lubang Biopori)

E.   PEMBUATAN KOMPOS

Kompos atau humus adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah seperti tanah dan tidak berbau.

  1. Proses pembuatan kompos
  • Persiapan :
  1. Ember plastik yang diberi lubang yang ditancapkan pipa pada lubang dan pipa diberi kawar kassa (komposter)
  2. Bahan baku : sampah basah organik hijau yang mudah larut (rumput hijau, daun-daunan hijau, dll) serta sampah organik coklat (serbuk gergaji, sekam, daun kering).
  • Pelaksanaan
  1. Cincang dan iris-iris kecil-kecil sampah basah organik dan masukkan ke dalam komposter
  2. Campurkan sampah hijau dengan sampah coklat
  3. Tambahkan kompos yang sudah jadi atau lapisan tanah atas lalu diaduk
  4. Sirami dengan air sedikit demi sedikit untuk menjaga kelembaban
  5. Tambahkan larutan EM4 (Effective Microorganism)/ Molase (Limbah Kecap)/ Larutan Gula Merah/ Gula Putih untuk mempercepat pengomposan
  6. Aduk sampah setiap tiga hari untuk memasukkan okseigen dan menurunkan panas. Jika tampak kering, basahi lagi dengan air.
  7. Pengomposan telah selesai jika campuran menjadi kehitaman dan tidak berbau sampah.

Catatan : pembuatan kompos dapat dilakukan selapis demi selapis. Misalnya setiap dua hari ditambah sampah yang baru (sampah hijau + sampah coklat)

     2. Kriteria Kompos Bermutu

  • Tidak menimbulkan efek yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman
  • Sampah yang sudah matang mempunyai suhu yang sama dengan suhu air tanah
  • Berwarna hitam dan dan bertekstur
  • Berbau tanah
  • Tidak mengandung bahan pengotor (logam, gelas, karet, plastik) dan pencemar (logam berat, pestisida)

     3. Efek yang ditimbulkan oleh kompos yang tidak matang adalah akan menghambat pertumbuhan tanaman dan karena terjadinya persaingan nutrisi antara tanaman dengan mikroorganisme.

F.  SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

1. Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)

Cara     : – ganti kantong kresek dengan keranjang saat berbelanja

             –  tidak menggunakan stryrofoam

2. Reduce (Kurangi sampah)

Cara     : – membawa tas belanja sendiri

           –  membeli kemasan isi ulang

           –  membeli susu, makanan kering, deterjen dalam paket besar

3. Reuse (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)

Cara     : – manfaatkan botol-botol bekas untuk wadah

           –  memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus

          –  memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnnya

4. Recycle (Daur ulang sampah)

Cara     : – mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang

            –  mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol bekas untuk di daur ulang

            –  menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang