Padang— Pupuk organik cair darah sapi rumah potong hewan atau disingkat POC Darsa Rupawan inovasi SMK SMAK Padang mendapat perhatian nasional.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mereplikasi inovasi ini untuk diterapkan di seluruh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Sumbar.
Ini ditandai dengan penandatanganan komitmen replikasi nasional antara KemenPAN-RB, SMK SMAK Padang, DLH Kabupaten Solok, DLH Sijunjung dan DLH Padangpariaman, bertempat di Aula TUK SMK SMAK Padang, Kamis (19/9).
Hadir Asdep Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik KemenPAN-RB Ajib Rakhmawanto, Sekretaris BPSDMI Jonni Afrizon, Kepala SMK SMAK Padang Nasir, Kepala Balai Diklat Industri Padang Hermawan Setyadhi, Kepala SMK SMTI Padang Sylvi, Direktur Politeknik ATI Padang Isra Mouludi dan Kepala BPSJI Padang Dindin Syafrudin.
Untuk diketahui, POC Darsa Rupawan merupakan inovasi dari SMK SMAK Padang yang memanfaatkan darah sapi sebagai bahan baku pupuk organik cair. POC Darsa Rupawan ini sudah dipatenkan dan masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
Asdep Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik KemenPAN-RB Dr. Ajib Rakhmawanto mengatakan POC Darsa Rupawan merupakan salah satu inovasi terbaik yang bisa memberikan dampak yang positif.
”Kami berterima kasih kepada SMK SMAK Padang yang telah menciptakan inovasi ini. Dimana inovasi ini masuk 95 besar dari 4.000-an inovasi yang masuk dari seluruh Indonesia,” jelasnya.
Ia berharap, inovasi ini bisa dikembangkan dan disebarluaskan. ”Jangan sampai inovasi yang bagus ini hanya digunakan di lingkup inovator saja,” tuturnya.
Melalui penandatanganan komitmen ini, pihaknya mendorong inovasi ini bisa segera ditularkan. Sehingga lebih bermanfaat dan dampaknya akan semakin luas.
Ia menyampaikan KemenPAN-RB akan terus mendorong instansi pemerintah di unit manapun untuk selalu melahirkan inovasi-inovasi demi perbaikan pelayanan publik ke depan.
”Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada SMK SMAK Padang yang telah berkenan berbagi ilmu kepada yang akan melaksanakan replikasi. Serta Kemenperin yang telah mendorong lahirnya inovasi ini. Semoga ini menjadi langkah awal bagi kita untuk mengembangkan inovasi ini lebih luas lagi,” ucapnya.
Sekretaris BPSDMI Jonni Afrizon menyampaikan terima kasih kepada KemenPAN-RB yang telah menjadikan inovasi POC Darsa Rupawan sebagai TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik.
”Ini tentu menjadi motivasi bagi kita semua di dalam melakukan inovasi-inovasi,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap jajarannya untuk selalu melakukan perubahan dan menemukan solusi terhadap suatu permasalahan yang ada di masyarakat.
”Darah sapi ini belum 100 persen dapat diolah karena sifatnya cepat membeku. Karena itu, harus timbul inovasi baru, bagaimana limbah darah sapi ini bisa termanfaatkan seluruhnya. Bisa jadi, darah yang cepat membeku diolah menjadi pakan ternak ataupun yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” harapnya.
Ia menambahkan, apa yang dilakukan oleh SMK SMAK Padang ini dapat dicontoh oleh unit-unit lain di lingkungan Kemenperin.
”Saya berharap, penghargaan ini tidak menjadikan kita sombong, angkuh, terlena dan diam dengan satu inovasi ini. Tapi bagaimana kita semua mampu mencetuskan penemuan dan penelitan baru. Ini selalu saya sampaikan, Dimana setiap siswa harus punya project di akhir kelulusan. Sehingga itulah menjadi inovasi bagi,” jelasnya.
Inovator POC Darsa Rupawan Sylvi menjelaskan inovasi ini merupakan karya siswa SMK SMAK Padang bersama pembimbing pada tahun 2012 dan sudah dipatenkan pada tahun 2017 oleh Kementerian Hukum dan HAM.
POC Darsa Rupawan ini memiliki keunggulan diantaranya termanfaatkannya darah sapi sehingga dapat melestarikan lingkungan di sekitar rumah potong hewan (RPH). Serta memangkas atau menekan biaya penggunaan pupuk bagi petani.
”Pupuk cair ini dapat digunakan untuk padi, buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias dan lain-lainnya,” jelasnya. (infohumas_smakpdg)