Jakarta : Kepala Badan Pengembangan SDM
Industri Kementrian Perindustrian, Masrokhan buka kegiatan “Temu Mitra Industri” serta menyaksikan penandatangan MoU Dual System dan Kelas Industri didampingi Emmy Suryandari selaku Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri. MoU ini dilaksanakan guna peningkatan kerja sama SMK – SMAK Padang dengan industri dalam rangka persiapan kelas industri yang diselenggarakan oleh SMK SMAK Padang di Hotel Mercure Jakarta jalan Gatot Subroto Rabu (04/10/2023).
Nasir selaku Kepala SMK – SMAK Padang dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin tiap tahun dengan mengundang institusi pasangan. Agenda tahun ini sungguh sangat luar biasa dari tahun sebelumnya hanya 15 industri penandatangan MoU namun hari ini Ahamdulillah kami bisa melebarkan sayap kemitraan dengan institusi pasangan sebanyak 23 yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) MoU Kelas Dual System serta 2 (dua) MoU Kelas Industri. Acara ini dihadiri oleh total 30 (tiga puluh) mitra industri dari kawasan Jabodetabek.
Nasir juga menjelaskan dalam laporannya kegiatan ini dilaksanakan pada 4 s.d 6 Oktober dimana selain pemaparan Profil Sekolah oleh Nasir, Dual System dan Kelas Industri oleh Fitriyeni selaku Wakasek Kurikulum, Sosialisasi CDC oleh Elizarni selaku Wakasek Hubim, Sosialisasi Zona Integritas oleh Mila Handrefa selaku Kepala Subbag Tata Usaha dan Ketua Zona Integritas, dilaksanakan juga Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok) Verifikasi Kurikulum dengan industri pasangan, tutur Nasir.
Pada kesempatan ini Nasir berterima kasih atas kehadiran seluruh perwakilan Mitra Industri dan berharap kedepannya institusi pasangan terus mendukung program BPSDMI Kementerian Perindustrian khususnya program SMK SMAK Padang.
Selanjutnya Masrokhan mengatakan dalam sambutannya bahwa kinerja industri nasional saat ini masih menghadapi tantangan dari sisi supply, diantaranya terkait kompleksitas produk, daya saing produk, produktivitas tenaga kerja, adopsi teknologi, kemampuan inovasi, serta partisipasi dalam Global Value Chain (GVC).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan dunia internasional, kita juga harus siap untuk beradaptasi pada paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri seperti pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi, serta peningkatan SDM Industri nasional.
Untuk mendukung penyediaan SDM industri Nasional yang kompeten, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana guna melaksanakan program pengembangan SDM Industri melalui Satuan kerja (Satker) Kemenperin.
Seluruh satuan kerja seperti pendidikan dan pelatihan tersebut dikembangkan dengan berbasis kompetensi dan spesialisasi tertentu di bidang industri, untuk memastikan lulusannya memiliki kompetensi spesifik yang memang diperlukan di sektor industri, paparnya.
Penyelenggaraan pendidikan vokasi oleh Kementerian Perindustrian dari sisi supply, bertujuan sepenuhnya untuk memastikan ketersediaan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri (demand), baik saat ini maupun pengembangan industri ke depan,ulasnya.
Oleh sebab itu, link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha industri menjadi suatu keharusan, tidak hanya dalam bentuk penyerapan lulusan, tetapi penyelenggaraan pendidikan secara bersama-sama.
Untuk mewujudkan hal tersebut, SMK SMAK Padang harus selalu bergandengan tangan dengan industri, dalam pengembangan kurikulum pembelajaran, penyediaan tenaga pengajar/ instruktur baik di sekolah maupun di perusahaan (in-company trainer), penguatan sertifikasi, penyelenggaraan praktek kerja industri, serta pengembangan dan penyediaan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan.
Oleh sebab itu, kami sangat mengapresiasi forum temu Mitra Industri pada hari ini yang digelar oleh SMK SMAKPA, sebagai bentuk kolaborasi dan sinergitas pendidikan dan dunia industri. Saya meyakini bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak, ujar Masrokhan
Saya juga mengapresiasi penandatanganan MoU Dual System dan MoU Kelas Industri, semoga melalui langkah ini, pengembangan SMK SMAK Padang dapat terus dilakukan untuk dapat menghasilkan lulusan yang kompeten, terangya.
Selanjutnya Emmy Suryandari selaku Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri memaparkan terkait kebijakan BPSDMI tentang Pendidikan Vokasi Dual System, Perkembangan INDI 4.O dan Kelas Industri.
Emmy Suryandari mengawali pemaparan dengan menyampaikan perkembangan sektor industri secara makro di mana kontribusi industri sangat besar terhadap PDB sekitar 16,30 % dan kontribusi ekspor sebesar 71,77%. Pertumbuhan industri tersebut ditentukan oleh 3 faktor yaitu investasi, teknologi dan SDM kompeten. Penyediaan dan pembangunan sdm industri menjadi tugas dan fungsi Badan Pengembangan SDM Industri Kementerian Perindustrian.
BPSDMI memiliki 22 unit pendidikan vokasi dan 9 balai diklat. dari 22 unit pendidikan vokasi tsb, 9 diantaranya adalah SMK Industri ,SMK SMAK Padang adalah saah satu SMK Industri yang dinaungi BPSDMI berlokasi di Sumaterq Barat . Sebagai SMK dibawah naungan Kemenperin memilik visi dan misi sesuai kebijakan SDM INDUSTRI yaitu pendidikan dual system dgn STEM Learning model bertaraf Global , dan pengembangan kelas industri BPSDMI juga menjembatani adanya kebijakan yang menguntungkan mitra industri dalam mendukung pendidikan vokasi.
(infohumas_smakpdg/m.s)