PADANG: SMK SMAK Padang melaksanakan kegiatan perayaan memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa – siswi kelas X sampai dengan kelas XII sebanyak 900 lebih kurang serta seluruh tenaga pendidik dan kependidikan yang dibuka langsung oleh Kepala SMK SMAK Padang yang diwakili oleh Musa Rasyidin,S.Pd , M.M selaku bidang kesiswaan. Kegiatan ini pelaksananya Bidang Religi SMK SMAK Padang dikoordinir oleh Yenny Aydyon Sirin , S.Pd, M.Si dan Kelompok Fakri SMK SMAK Padang yang menghadirkan Al Ustad Deri Suherman, S.Pd, Tk. Imam Rajo Mulie ,bertempat di Gedung Aula SMK SMAK Padang , Senin, 1 Agustus 2022.
Momentum tahun baru islam 1444 Hijriah ini tepat pada hari Sabtu, 31 Juli 2022 namun SMK SMAK Padang baru merayakannya pada Senin ini (1/8/2022). Momentum ini dikupas secara mendalam maknanya oleh Al Ustad Deri kepada seluruh tenaga pendidik dan kepwndidikan serta siswa untuk hendaknya sama- sama mengamalkan momentum ini dengan mengintropeksi diri, memusabahi hidup , menjadi lebih baik kedepannya.
Momentum peringatan tahun baru islam dilandasi dalam Surat Al – Ashar Ayat 18 QS. Al-Hasyr Ayat 18, yaitu;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
- Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Dengan memaknai isi dari ayat diatas untuk menyambut tahun baru tersebut Al Ustad Deri mengajak seluruh siswa dan siswa serta tenaga pendidik dan kependidikan SMK SMAK Padang untuk memuhasabah diri, memperbanyak mendengarkan tausiah dan mengisi hari hari untuk intropeksi diri , pada pergantian tahun ini.
“Sudah berapa amal yg kita buat, sudah berapa banyak kebaikan yang kita buat selama ini, ujar beliau.
Lebih lanjut Ustad Deri juga mengulas sejarah hijrahnya Baginda Rasulullah dari Mekah ke Madinah, dari tempat tidak nyaman dan tidak aman untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT , lalu Baginda diperintahkan oleh Allah untuk hijrah ke Madinah , maka ini momentum arti Hijrah yang memaknai dari yang tidak baik ke yang lebih baik. Momentum Hijrah bukan dari pindah dari tempat ke tempat lain, namun memperjuangkan beradaban islam, pungkasnya.
Ketika Baginda Rasulullah di tetapkan Risallah oleh Allah sebagai Rasul, mulailah Baginda Rasulullah dibenci, namun semua yang bersumber dari Al- Quran terus diperjuangkan oleh Rasul dan mengikuti perintah Allah SWT.
Momentum hijrah juga dulunya bermaksiat sekarang hijrah tidak bermaksiat, yang dulunya solat tahajut kita tinggalkan maka momentum hijrah kita bisa mengerjakan salat tahajut.
Selanjutnya Ustad Deri menaruh harapan untuk generasi muda untuk mendirikan salat , orang yang tidak acuh dari panggilan Allah , maka “katamallahu ala kulu bihim !”, Allah mencap dan menstempel hatinya jauh dari kebenaran dari Allah SWT.
Kemajuan zaman era digital hendaknya “Jangan kalbu kita gadaikan , ibadah jangan diabaikan , tukuk ustad deri . Disamping kita merawat jasmani kita rawat rohani kita, harus seimbang. Jika kita lalai dengan jasmani kita maka jasmani kita akan tidak kekal nantinya, imbuhnya.
Di akhir siraman rohani dari Al Ustad menutup dengan menyampaikan,”Dengan mengisi kalbu , taat kepada Allah SWT sehingga jasmani dan rohani kita sehat dunia akhirat”.( gpr)
Mantap ya… smg siar agama islam makin meluas